Melakar kehidupan bukan semudah mencorak lukisan. Namun warna warni lakaran itulah yang akan menceriakan dan mendewasakan. Selamat Melayari Tribulasi Kehidupan....

Bertakhta di Hati

Oct 15, 2012

Memelihara Lisan






Pernahkah anda merasa kecil hati  terhadap seseorang hanya kerana sepotong ayat?
Pernahkah anda mengecilkan hati seorang teman juga kerana hanya kerana sepotong ayat?

Pernahkah kita terfikir bahawa:
·         Kasih dan cinta berputik dari lisan…
·         Terjadi persengketaan juga dek kerana lisan…
·         Terbit kesombongan lantaran penangan lisan…
·         Terpacul penghinaan kerana keterlanjuran lisan…
·         Hatta takabur dan riak terpancar dalam butiran lisan….

Banyak hadis Rasulullah SAW yang menyuruh manusia berhati-hati terhadap lidah.

Rasulullah SAW bersabda,
''Barangsiapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.'' (HR  Abu Hurairah dan Abu Syuraih)

Rasulullah SAW bersabda, '
'Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.'' (HR Ibnu Mubarak).

Demikianlah, lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan.

Imam Al-Ghazali telah menghitung ada dua puluh bencana karena lidah, antara lain, berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, bersaksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina mereka, dan sebagainya.
Seorang penyair berkata, ''Jagalah lisanmu wahai manusia. Jangan sampai menggigitmu karena ia ular berbisa. Banyak orang yang dikubur karena dibunuh lisannya. Ia menggigit bagaikan ular berbisa.'
Umumnya manusia gemar sekali mengumbar lidahnya. Karena itu, sebagai seorang mukmin yang senantiasa merasa diawasi Allah, kita wajib mengerti bahwa perkataan itu termasuk amalan yang kelak akan dihisab. Karena pena Allah tidak mengalpakan satu pun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal. 

Sebaliknya marilah mempergunakan  lisan ke arah menyeru manusia kepada kebaikan.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud:
 “Serulah ke jalan Tuhanmu (Wahai Muhammad) dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik. Bukanlah tergolong daripada orang mukmin yang suka mencela, mengutuk dan mengeji. Dan bukan pula mereka yang berlidah kotor.” (An-Nahl: 25)

No comments:

Post a Comment