Pernahkah
anda merasa kecil hati terhadap seseorang
hanya kerana sepotong ayat?
Pernahkah
anda mengecilkan hati seorang teman juga kerana hanya kerana sepotong ayat?
Pernahkah
kita terfikir bahawa:
·
Kasih dan cinta berputik dari lisan…
·
Terjadi persengketaan juga dek kerana lisan…
·
Terbit kesombongan lantaran penangan lisan…
·
Terpacul penghinaan kerana keterlanjuran
lisan…
·
Hatta takabur dan riak terpancar dalam
butiran lisan….
Banyak hadis Rasulullah SAW yang
menyuruh manusia berhati-hati terhadap lidah.
Rasulullah SAW bersabda,
''Barangsiapa yang beriman kepada Allah,
hendaklah ia berkata yang baik atau diam.'' (HR Abu Hurairah dan Abu Syuraih).
Rasulullah
SAW bersabda, '
'Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang berkata baik lalu
mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.'' (HR Ibnu Mubarak).
Demikianlah, lidah seseorang itu
sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan.
Imam Al-Ghazali telah
menghitung ada dua puluh bencana karena lidah, antara lain, berdusta,
ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, bersaksi palsu, sumpah palsu,
berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina mereka,
dan sebagainya.
Seorang penyair berkata, ''Jagalah lisanmu wahai manusia. Jangan sampai menggigitmu karena ia
ular berbisa. Banyak orang yang dikubur karena dibunuh lisannya. Ia
menggigit bagaikan ular berbisa.''
Umumnya manusia gemar
sekali mengumbar lidahnya. Karena itu, sebagai seorang mukmin yang
senantiasa merasa diawasi Allah, kita wajib mengerti bahwa perkataan itu
termasuk amalan yang kelak akan dihisab. Karena pena Allah tidak mengalpakan
satu pun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan
memasukkannya ke dalam buku amal.
Sebaliknya marilah mempergunakan lisan ke arah menyeru manusia kepada kebaikan.
Firman Allah s.w.t yang
bermaksud:
“Serulah ke jalan Tuhanmu (Wahai Muhammad)
dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah
dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik. Bukanlah
tergolong daripada orang mukmin yang suka mencela, mengutuk dan mengeji. Dan
bukan pula mereka yang berlidah kotor.” (An-Nahl: 25)
No comments:
Post a Comment